Pulau Selatan adalah salah satu dari dua pulau utama yang membentuk Kepulauan Selandia Baru, satunya lagi adalah Pulau Utara. Nama Maori dari pulau ini adalah Te Wai Pounamu yang berarti "Air batu hijau" (batu hijau berarti jade).
Dia memiliki wilayah 151.215 km², membuatnya salah satu pulau terbesar ke-12 di dunia. Di sepanjang pesisir baratnya terdapat pegunungan Alps Selatan; Gunung Cook merupakan titik tertinggi, 3.754 di atas permukaan laut.
2.Gunung Fuji di Jepang:
Gunung Fuji adalah simbol Jepang yang terkenal dan sering digambarkan dalam karya seni dan foto-foto, serta dikunjungi pendaki gunung maupun wisatawan.
Gunung Fuji diperkirakan terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sebuah gunung berapi yang kini masih aktif walaupun memiliki kemungkinan letusan yang rendah, Fuji terakhir kali meletus pada tahun 1707. Terdapat lima danau di sekeliling Fuji, yaitu Danau Kawaguchi, Danau Yamanaka, Danau Sai, Danau Motosu dan Danau Shoji.
Sekitar 200.000 orang mendaki Gunung Fuji setiap tahunnya, 30% di antaranya orang asing. Tenggat waktu yang paling populer bagi para pendaki adalah dari 1 Juli hingga 27 Agustus. Pendakian bisa memakan waktu dari 3 hingga 7 jam sementara penurunan gunung mencapai sekitar 2 hingga 5 jam.
3.Gunung Etna di Sisilia:
Etna adalah gunung berapi terbesar di Eropa, dengan ketinggian sekitar 3.320 m dan keliling dasar sepanjang 140 km, membuatnya menjadi gunung tertinggi di Italia di selatan Alpen.
Etna mencakup wilayah seluas 1190 km². Ia adalah yang terbesar di antara gunung-gunung berapi di Italia. Tingginya tiga kali lebih besar dari pesaing terdekatnya, Vesuvius. Etna adalah salah satu gunung teraktif di dunia dan hampir selalu dalam keadaan meletus. Meski demikian, ia tidak dianggap sebagai terlalu berbahaya.
4.Gunung Erebus di Antartika:
5.Gunung Pelee di Prancis:
Patung Joséphine de Beauharnais, istri pertama Napoleon Bonaparte, dapat dijumpai di kota ini. Joséphine lahir di Pulau Martinik.
6.Gunung Vesuvius di Pompeii:
7.Gunung Ararat di Turki:
Horen yang lebih rendah (3896 m), Gunung Ararat Kecil, menjulang tepat di tenggara puncak utama. Plato lava terbentang antara 2 puncak. Secara teknis, Ararat ialah stratovulkanik, terbentuk dari aliran lava dan pyroclastic ejecta.
Ciri-ciri bentuk kapal yang ditafsirkan pada foto udara Ararat menyebabkan kegemparan di akhir 1950an (lihat pseudoarkeologi), walau ekspedisi menemukan ciri-ciri yang menjadi longsoran dan aliran lava.
8.Gunung Krakatau di Indonesia:
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.