skip to main |
skip to sidebar
20.08
rahmat taufik bayu ridha
Ilustrasi (Foto Koran SI)
JAKARTA- Kebutuhan masyarakat akan cepatnya informasi semakin tinggi, terlebih pada saat terjadi bencana seperti meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta beberapa hari lalu.
Salah satu media yang berperan penting dalam memberikan informasi mengenai bencana adalah Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).
Pasalnya, korban bencana sulit mengakses televisi, koran, mapun internet di tempat pengungsian. Sehingga radio menjadi pilihan yang paling rasional. Selain karena mudah ditemui, informasi yang disampaikan juga bersifat real time.
Di sinilah RAPI mengambil peran. Mungkin belum banyak yang mengenal RAPI, tapi dalam hal kecepatan dan keakuratan memberikan informasi, RAPI bisa dibilang jagoan.
Bencana meletusnya Gunung Merapi menjadi pembuktian RAPI untuk selalu terdepan dalam memberikan informasi dalam kegiatan kemanusiaan, dengan menyebar 30 anggotanya ke empat titik Gunung Merapi salah satu caranya.
“Informasi yang kami berikan tidak boleh asal-asalan, karena ini menyangkut publik, kami sangat hati-hati dalam memberikan informasi," tegas Ketua RAPI Yogyakarta Agus Sulistyo saat dihubungi okezone, Minggu (31/10/2010).
Agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan informasi ke publik, empat anggota lainnya yang berada di pos berjarak lima kilo meter dari puncak Merapi selalu melakukan cek ulang, anggota yang tersebarpun sudah dibekali pengetahuan serta peralatan yang cukup.
“Pendidikannya selama dua bulan, mereka (anggota RAPI) sudah dibekali handy talkie, ilmu evakuasi, kode etik, serta petunjuk pelaksana dan aturan,” terang pria yang juga menjabat anggota DPR RI itu.
Agus menegaskan RAPI bukan seperti radio komunitas pada umumnya, menjadi radio dibawah naungan RAPI harus melengkapi syarat yang sudah ditentukan. "Kami ini legal dan terdaftar di Kementerian Informasi dan Komunikasi, yang diomongin di radio pun harus yang bermanfaat, berbeda dengan radio komunitas bebas ngomong apa saja," jelasnya.
Salutnya, anggota RAPI bekerja tanpa berharap sesuatu, di usia ke 28 tahun agar tetap bertahan RAPI mendapat sokongan dana dari pihak swasta. Saat ini anggota RAPI sudah 4.200 orang tersebar di 32 provinsi.(ful)
Posted in: breaking news