Jumat, 29 Oktober 2010

Penanganan Bencana Masih Amburadul

JAKARTA - Manajemen penanganan bencana masih amburadul. Penanganan tanggap darurat korban bencana tsunami di Mentawai, Sumatera Barat dan letusan Gunung Merapi masih jauh dari kebutuhan korban yang sebenarnya.

Kesimpulan ini dikatakan relawan Hermawan Sulistyo dan anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Aida dalam diskusi bertajuk 'Bencana dan duka Indonesia' di Jakarta, Sabtu, (30/10/2010). 

"Jangan baru terjadi bencan baru dipermasalahkan.Kelambanan masih tersisa," kata Yudi.

Menurut Yudi penanganan bencana masih tumpang tindih bahkan saling lempar tanggung jawab terkait penanggungan tahap darurat.

"Dalam kondisi darurat harus ada kepemimpinan tegas. Pemerintah membereskan manajemen termasuk manajemen pengolahan data diantara lembaga terkait," jelasnya.

Yudi menambahkan pemerintah daerah mesti menjadi garda terdepan membangun kesadaran rawan bencana termasuk sistem penanggulangannya.

"Desain pembangunan daerah tidak sadar bencana, dana prioritasnya bukan di bencana. Kami sarankan kepala daerah membahas masalah masyarakat dan menangani bencana," kata Yudi.

Sementara Hermawan menilai penanganan bencana malah dijadikan panggung politik pencitraan dibanding keikhlasan membantu mereka yang kesusahan.

"Bantuan itu terkotak-kotak, malah jadi tergantung konstituen (yang terkena bencana). Kebanyakan membawa bantuan tanpa tahu kebutuhan sebenarnya di lapangan.

"Jangan kebanyakan bicara soal wacana. Ini persoalan koordinasi manajerial, yang paling konkret sekarang bantuan yang hitungan jam dan menit," ujar Hermawan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management