skip to main |
skip to sidebar
03.09
rahmat taufik bayu ridha
Tumpahan minyak Montara. (Foto: wendmag.com)
JAKARTA - Satu tahun lebih kasus tumpahan minyak milik perusahaan Australia di Perairan Laut Timur Indonesia tak menemui titik temu.
Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini pihak perusahaan milik Australia itu sedang melakukan kajian mendalam dan melengkapi data-data terkait masalah ini.
"Ini memang isu yang tidak mudah, assessment sudah dilakukan tingkat kerusakan sudah coba didata oleh kedua pemerintah. Tentunya ini bukan hanya persoalan yang melibatkan antar pemerintah kita dan pemerintah Australia, tapi juga dengan perusahaan Australia yang bersangkutan," terang Faizasyah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/11/2010).
Faizasyah mengakui jika mengenai ganti rugi atas kerugian tumpahan minyak di wilayah Indonesia itu belum pernah dibahas oleh pihak Australia.
"Tentunya sebagai perusahaan kan mereka memiliki motivasi sendiri supaya tidak membayar kompensasi maksimal, tapi kita akan coba dorong agar kompensasinya secara maksimal untuk kepentingan masyarakat kita," jelasnya.
Ketegasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai perlunya negara yang berhak menerima kompensasi, masih ditindaklanjuti pihak Australia.
"Pihak Australia dalam hal ini perusahaan asuransinya meminta background informasi dari pemerintah Australia. Jadi sedang ditindaklanjuti," pungkasnya.(hri)
Posted in: breaking news